Realme 2 Pro Smartphone Tebaru Sangat Menggoda Sebelum Dicoba

Realme 2 Pro Smartphone Tebaru Sangat Menggoda Sebelum Dicoba - Ketika menghadiri peluncuran perdana ponsel Realme di Indonesia, Oktober tahun lalu, penulis alias cekinhp.com langsung jatuh hati kepada Realme 2 Pro varian RAM 8 GB dan ROM 128 GB. Betapa tidak. Dengan harga yang saat itu disebutkan Rp3,699 juta, konsumen sudah bisa mendapatkan ponsel dengan prosesor Snapdragon 660 dan memori jumbo. Sangat menggoda!


Beberapa minggu kemudian, cekinhp.com membuka kardus satu unit Realme 2 Pro 8/128 warna hitam. Dimensi fisiknya 74 x 156,7 x 8,5 milimeter dan berat 174 gram. Walaupun bodi belakangnya bukan berbahan kaca, tampilan fisiknya tetap terlihat mewah. Terutama, bila terkena sorotan cahaya.

Di sisi kiri ponsel terdapat selot kartu dan tombol volume. Bukan menganut sistem hybrid, pengguna bisa menyelipkan dua nano SIM dan sekeping kartu microSD secara bersamaan. Tombol power berada di sisi kanan. Sementara itu, speaker, konektor micro USB, dan konektor audio 3,5 milimeter akan dijumpai di bagian bawah ponsel.

Realme 2 Pro dibekali layar IPS 6,3 inci full HD+ 2.340 x 1.080 piksel dengan rasio 19,5:9. Layar dengan “tetesan air” itu dilapisi Corning Gorilla Glass 3 sehingga relatif lebih tahan terhadap goresan.

Kamera di atas layar ponsel berlensa tunggal dan tanpa fokus otomatis. Ia sanggup menghasilkan foto beresolusi 16 megapiksel dan klip video full HD 1080p. Di lokasi yang kurang terang, pengguna bisa memanfaatkan pendar layar sebagai lampu kilat darurat. Tersedia mode portrait yang mempermudah pengguna mendapatkan efek bokeh. Ada pula pilihan stiker untuk mempercantik foto.

Saatnya membicarakan kamera belakang. Kamera itu berlensa ganda 16 + 2 megapiksel serta dilengkapi fokus otomatis dan lampu kilat. Sensor kameranya memanfaatkan Sony IMX398. Bukaan lensa kamera utama mencapai f/1,7. Kemampuan maksimalnya memproduksi foto 16 megapiksel dan klip video 4K.

Kalau dikupas lebih lanjut, tersedia mode portrait yang dapat dipadukan dengan efek cahaya tertentu. Yaitu, natural light, mono-tone light, rim light, dan bi-colour light.

Penggemar fotografi pantas mengeksplorasi mode manual yang di Realme 2 Pro disebut mode expert. Parameter pemotretan yang leluasa diubah manual, di antaranya, white balance, kompensasi pencahayaan, ISO, dan kecepatan rana. Rentang ISO mulai 22 sampai 3200, sedangkan kecepatan rana mulai 1/8.000 detik sampai 16 detik.

Prosesor delapan inti (octa core) Qualcomm Snapdragon 660 AIE berkecepatan sampai 1,95 GHz, Wi-Fi, bluetooth, GPS, RAM 8 GB, dan ROM 128 GB merupakan sebagian spesifikasi lain Realme 2 Pro. Ketika ponsel kali pertama diaktifkan, memori internal masih memiliki ruang kosong sebesar 103 GB.

Realme 2 Pro juga dibekali sensor sidik jari, pemindai wajah (face unlock), penyaring panggilan telepon dan SMS, private safe, dan clone apps. Private safe memungkinkan pengguna menyimpan file-file penting dengan lebih aman.

Kalau clone apps? Fungsinya sama dengan fitur dual apps di ponsel merek lain, yaitu menggandakan suatu aplikasi. Satu hal yang perlu diketahui, tidak semua semua aplikasi bisa digandakan. Contohnya, pengguna bisa mengkloning Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Namun, hal serupa tak dapat dilakukan atas Twitter.

Bila dirangkum, di atas kertas spesifikasi Realme 2 Pro 8/128 amat menjanjikan. Sebelum diuji pakai ponsel itu terlihat sangat menggoda. Penilaian tersebut perlahan-lahan sirna kala cekinhp.com mulai memakainya sebagai ponsel harian.

Saat baru dikeluarkan dari kardus lalu dinyalakan, Realme 2 Pro menggunakan firmware versi RMX1807EX_11_A.08. Supaya lebih mudah diingat, perhatikan dua digit terakhir saja: 08.

Tanpa menunggu lebih lama, cekinhp.com bergegas memasukkan akun Google dan menyinkronkan surel, data kontak, maupun kalender. Beberapa aplikasi tambahan yang berhubungan dengan media sosial dan transportasi daring diinstalasikan. Demikian pula Antutu Benchmark, Sensor Box for Android, dan WhatsApp.
Kejutan eh… kekesalan pertama muncul. Ketika ada notifikasi masuk, notifikasi itu ternyata tidak bisa dihilangkan hanya dengan satu kali sapuan jari di layar. Setidaknya ada dua langkah yang harus dilakukan cekinhp.com.

Kekesalan kedua. Saat sehari-hari dioperasikan, Realme 2 Pro sangat mudah tersendat alias ngelag. Dipakai mengetik, ponsel itu kurang responsif. Berpindah dari aplikasi satu ke aplikasi lain, duh… tidak terasa gegas. Dibandingkan Nokia 6.1 Plus yang memiliki spesifikasi lebih rendah pun, Realme 2 Pro masih kalah trengginas.

Kendati mendapatkan kesan pertama yang begitu menyebalkan, cekinhp.com sengaja mencoba bertahan. Selama berhari-hari ponsel itu tetap dijadikan ponsel utama. Kira-kira seminggu kemudian Realme 2 Pro akhirnya diistirahatkan di dalam laci. cekinhp.com melanjutkan uji pakai ponsel lain yang sudah mengantre lebih dulu.

Realme 2 Pro baru dicoba lagi ketika teman cekinhp.com, sesama pemakai Realme 2 Pro dengan keluhan senada, menginformasikan adanya pembaruan firmware. Pembaruan ke firmware versi 10 itu memberikan kinerja nyata yang lebih baik. Secara umum ponsel menjadi lebih gegas, meskipun sesekali masih agak tersendat. Notifikasi masuk kini bisa dihapus dengan sekali sapuan jari saja.

Kekesalan cekinhp.com terhadap Realme 2 Pro hampir punah ketika ponsel mendapatkan pembaruan firmware lagi ke versi 12. Menurut cekinhp.com, itulah versi firmware terbaik dan paling stabil. Bahkan, bila diadu dengan versi 13 yang hadir belakangan.

Menyoal kamera, bila digunakan untuk memotret objek di lokasi yang relatif terang, kamera Realme 2 Pro sanggup menghasilkan foto yang cukup prima. Hal bertolak belakang terjadi kala ia diajak memotret di lokasi yang mendekati remang-remang. Detail objek tak mampu ditangkapnya dengan optimal.

cekinhp.com juga memberikan catatan khusus untuk pemotretan jarak dekat. Misalnya, mengabadikan sepiring makanan yang sebelum disantap ingin difoto kemudian diunggah ke media sosial.

Jarak fokus terdekat Realme 2 Pro tampaknya lebih jauh daripada kebanyakan ponsel. Indikatornya, pada jarak pemotretan yang sama, kamera Realme 2 Pro menghasilkan foto yang agak kabur. Kurang fokus. Padahal, kamera ponsel lain yang cekinhp.com gunakan masih mampu menyodorkan foto yang tajam dan fokus. Agar foto yang dihasilkan tajam, posisi Realme 2 Pro mesti dibuat menjauh sekitar dua sentimeter.

Daya tahan baterai ponsel Android 8.1 Oreo dengan tampilan antarmuka ColorOS 5.2 itu tidak istimewa. Berkapasitas 3.500 mAh, saat cekinhp.com gunakan baterai ponsel itu rata-rata bertahan 12 jam saja. Sesekali baru sepuluh jam pemakaian sudah memunculkan pesan baterai lemah.
Satu sisi menarik yang perlu diketahui, terutama oleh pengguna Smartfren, Realme 2 Pro mendukung native VoLTE. Dua nomor yang siaga dapat pula berada di jaringan 4G LTE secara bersamaan.

Saat ini harga ritel resmi Realme 2 Pro varian 8/128 seperti yang cekinhp.com uji pakai dipatok Rp4,099 juta. Ya, naik Rp400 ribu dibandingkan ketika diluncurkan dulu. Namun, di pasar masih banyak penjual yang menawarkan harga tidak jauh dari harga lama kok.

Dana tak cukup? Ada Realme 2 Pro varian 4/64 dan 6/64 yang masing-masing dibanderol Rp3,299 juta dan Rp3,699 juta. Selain berkapasitas memori lebih kecil, dua varian itu menggunakan jenis memori eMMC yang lebih murah dan lambat ketimbang UFS yang dipakai di varian 8/128.

Menurut cekinhp.com, sebagai pendatang baru, gebrakan awal Realme sebenarnya sangat bagus. Produk yang ditawarkan beragam. Jurus yang dipakai dalam menciptakan pembicaraan, baik di dunia maya maupun nyata, cukup ampuh. Distribusinya pun terlihat lebih merata daripada, misalnya, Asus dan Xiaomi yang sempat mengalami masa-masa ponsel gaib. Realme adalah pesaing serius bagi merek-merek ponsel yang lebih dulu eksis.

Walaupun demikian, bukan berarti Realme telah sempurna dan bisa berleha-leha. Berkaca dari Realme 2 Pro sejak kali pertama beredar sampai sekarang, peranti lunak ponsel itu masih perlu diperbaiki. Pengisi daya (charger) bawaan ponsel itu sebaiknya tidak lagi menggunakan pengisi daya berlogo Oppo, meskipun Realme adalah submerek Oppo.


Terakhir, Realme perlu mewaspadai penjualan semu. Flash sale selalu terlihat laris manis. Padahal, pembelinya bukan pengguna akhir, melainkan spekulan dan pedagang yang bukan terdaftar sebagai diler resmi Realme. Dalam jangka panjang kondisi tersebut kurang bagus untuk iklim bisnis Realme di Indonesia.